note: hai kawan Pena! sebelumnya aku mau bilang kalau aku penulis novel romance di wattpad dan sekarang aku lagi suka nulis cerpen yang gak kalah serunya buat aku sendiri hehehhe. bagiku merangkai kata demi kata itu adalah hal yang sulit, harus berfikir dulu ini enak gak ya di baca sama readers. dan butuh pengharapan banget buat cerpen inibisa di nikmati banyak orang khusunya yang suka baca novel atau cerpen misalnya. dan ini adalah postingan pertama aku setelah bertahun-tahun aku kembali buat blog sendiri. aduh!! kayaknya kebanyakan curhat deh. ya udah langsung aja baca cerpen aku dibawah ini.
~~Cerpen life romance. Karangan menginsprirasi untuk para readers ~~
-SENJA BULAN MATAHARI-
Story by: PELOVIE
“seperti bulan yang merindukan matahari. seperti Senja yang menginginkan Bulan? Dan seperti Matahari yang menjadi penyebab luka.”
Senja
telah berlalu, matahari telah tenggelam dan
bulan mulai memunculkan sinar terangnya malam ini. namun siapa sangka sinar yang di pancarkan
bulan ternyata memiliki maksud lain bagi kebanyakan orang di dunia.
“Kau tau bulan? “ seperti itu kata Rama pada
Niel malam ini.
Niel
mengangguk sembari menatap angkasa. Niel, tak tau maksud Rama bertanya tentang
bulan. Tapi Sepertinya pria itu ingin menggodanya kali ini. “Bulan si penerang
malam” Niel jawab saja seadanya. Iris Matanya yang biru terang, menatap Rama dengan cermat. namun
pria yang duduk di sampinnya ini menggeleng cepat.
“Kau
salah!”
“Ha?”
niel beruba jengkel. “Lalu jika bukan itu, apa?. Bukankah kau sendiri
menyaksikan bulan sedang menyinari angkasa yang gelap itu. Lihatlah!” kata Niel
mengajak Rama menatap bulan di atas sana. Bukannya menatap bulan, Rama lebih
suka memandang wajah niel yang bulat. Bukan bulat sih, tapi bisa di katakan
Niel punya pipi yang cubby dan hidung kecil yang mungil. Mata bulat dan bibir
ranum yang selalu membuat rama salah tingkah. Rama dengan cepat mengalihkan
tatapan ketika hampir saja ketahuan memperhatikan Niel. Niel sebenarnya tau
Rama memperhatikannya, tapi dia pura-pura saja, tidak tau. bisa merah pipinya,
kalau tadi Niel menoleh dan mengaduh-tubruk tatapannya dengan Rama. Apalagi
pria itu selalu saja mencari cara untuk membuatnya tersipu.
“Bulan
sebenarnya tidak memiliki cahaya, dia tidak memiliki apa-apa untuk
menyelamatkan kegelapan di malam hari. Kau mungkin tak sadar kalau sebenarnya
bulan selalu bergantung pada matahari. Bulan benda langit yang mengitari bumi
dan bulan hanya bersinar pada malam hari dan itupun karena pantulan cahaya matahari”
Ceritanya, membuat Niel menatap serius wajah Rama.
Niel
tersenyum “pria yang sempurna!” punya nalar berfikir cerdas, berjiwa pelindung,
kurang apalagi pria disampingnya?. Kecuali kurang...makan!
“kau
ingin mendengar sebuah kisah?,” tanya Rama memiringkan kepala mendekati Niel. Membuat
niel digadungi rasa penasaran. baru kali ini Rama ingin mendongeng untuknya.
dan kelihatannya cukup menarik jika mendengarkan pria itu mendongeng. Tidak
biasanya rama bercerita untuknya. Kesempatan yang sangat menarik malam ini,maka
niel mengangguk mantap!
“Aku
mau!.” Jawab Niel sekali anggukan
“tapi
dengan satu syarat!”
“syarat
apa?” tanya Niel mulai curiga. Mengerutkan dahi.
Rama
mendekatkan kepala tiba-tiba mengunci tatapannya pada niel. Spechleshh oh may
god! Perlakuan yang terlalu tiba-tiba. Niel menarik kepala. bisa serangan
jantung Niel kalau begini “a—apa?” tanyanya gugup.
“katakan
dulu...bahwa kau mencintaiku!” kata
rama dengan tatapan dingin. Dan penuh pengharapan.
“Oke!
tapi setelah kau bercerita.” Niel mengedip sebelah mata mengerjai Rama. Rama
memutar mata malas, dan mendorong bahunya di sandaran bangku taman.
Story
begin.....
Senja
Bulan Matahari... mereka tiga orang anak yang bersahabat dari kecil. Selalu
melakukan sesuatu bersama-sama. Menangis, tertawa, bahkan mencuri kue buatan
mama mereka. Begitu seterusnya hingga mereka sampai pada usia remaja. Bulan
perempuan yang baik untuk kedua sahabatnya senja dan matahari. Bulan selalu
menjadi sahabat yang paling special di antara senja dan matahari. Matahari
sendiri memperlakukan keduanya seperti adiknya sendiri, melindungi mereka. Tapi
senja, dia hanya lelaki biasa yang terbiasa membuat bulan tersenyum. Orang
bilang tidak akan ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan. pasti ada
satu diantaranya yang menyukai. Mereka tidak mengakui itu, karena yang mereka
kenal selama ini hanyalah persahabatan. Tapi, “tak ada cinta sebelum ada rasa
kan?”. Ketiganya mulai menyadari bahawa mereka punya perasaan khusus untuk
sahabatnya dan Bulanlah yang paling terjerat, merasa terpenjara. karena dia
satu-satunya perempuan diantara persahabatan mereka. Sampai suatu hari Senja
memilih maju dan memberanikan diri tampil di hadapan bulan dengan segala
persiapan yang telah di susunnya bersama matahari. tak ada yang bisa dilakukan
matahari selain membantu adik sepupunya bukan?, matahari memilih mendukung dan
membiarkan hatinya tersakiti hanya untuk melihat senja bahagia. Tapi bagaimana
dengan Bulan yang menyukai Matahari?. Tiba saatnya mereka saling mengungkap
perasaan mereka masing-masing. Tanpa desakan tanpa tekanan. Namun apa yang
terjadi setelahnya Senja menjadi marah, kecewa pada bulan dan matahari. Senja
merasa dirinya bodoh! Dan memilih lari sejauh-jauhnya. Begitupun matahari yang
memilih menjauhi bulan untuk memperbaiki situasi. Tinggal lah Bulan sendiri di
sisi gelap malam. Dirinya seolah terposisikan di tengah kegelapan seolah di peluk kegelapan, bulan menangis
setiap hari,hidupnya kelam. Senyumnya hilang. Sampai suatu hari ia mendengar
kabar matahari telah berpacaran dengan seorang perempuan bernama cahaya. Bulan
semakin sedih mendengarnya dan Bulan tau itu cara matahari meninggalkannya.
Tapi sesungguhnya matahari tersiksa setiap hari ia hanya bisa berdiri di
belakang bulan. Setiap ia ingin mendekati bulan. Bulan terus membuat matahari
pergi. Sedang senja terjebak di tempat bernama sore. Ia hanya bisa merindukan
Bulan. Senja tidak akan mencari jalan pulang karena ia sadar Bulan tidak akan
pernah mencintainya.
“the
End” akhirnya.
Rama
menoleh ketika mendengar isakan dari Niel. Yap! Gadis itu menagis..
“hei!
What’s going on?” kata rama menghapus airmata Niel dengan ibu jari. Memandang
lekat-lekat wajah Niel. Dalan jarak sedekata ini rama dan Niel bisa merasakan
nafas mereka saling menerpah
“aku
tidak bisa membayangkan jika aku di posisi Bulan,” matanya menatap Rama.
“Rama
kau telah mengarang cerita yang begitu memilukan. Aku jadi menangis karenamu,”
rama terkekeh mendengar penuturan Niel. Ibu jarinya terus menghapus airmata
Niel yang menetes keluar dari kelopak mata bulat itu.
“Senja
Bulan dan Matahari. Tidak ada yang salah di antara mereka,” kata Niel dengan
sisa tangis.
Rama
mengangguk, “lalu siapa yang salah disini,?” tanya Rama membuat Niel yang
sesegukan berhenti dan menatap rama.
“kamu”
“kenapa
aku?”
“Karena
kau mengarang cerita mereka dan membuat aku jadi begini. Oh ayolah mereka hanya
benda langit. dan tidak ada kisah yang seperti itu. Aku tidak menyangka seorang
Ramayano Alhera bisa mengarang cerita seperti itu”
“jadi
kau menganggap cerita itu hanya karangan belaka?” tanya Rama mengalihkan
tatapan jengkel. Mendadak suasana hening, mereka saling diam. Tapi tanpa
sepengetahuan Rama Niel menatap langit untuk melihat bulan yang bersinar
terang. Ia kemudian menoleh menatap wajah kesal Rama yang kentara. Niel
menurunkan tatapannya pada tangan Rama, gadis itu meraihnya lalu menggenggamnya
erat. Rama menoleh dan mendapat senyum gadis itu. “aku paham,” katanya membuat
dahi Rama mengerut.
“Kau
sebenarnya menceritakan itu agar aku tau pengorbanan seorang pria untuk
mencintai wanitanya. Dan itu ada pada dirimu Ram. Kau selalu mencintaiku apa
adanya.”
Rama
tidak bisa mengalihkan wajahnya kali ini. Sungguh! Niel sangat cantik jika ia
sedang berkata bijak seperti ini. “dan aku ingin mengatakan aku lebih
mencintaimu Ramayano!”
Rama
langsung menarik Niel kepelukannya. Membagikan rasa bahagianya bersama malam
yang disinari cahaya bulan. Menghirup aroma rambut Niel yang benar-benar
membuatnya mabuk. Sungguh malam ini adalah malam yang paling bahagia dalam
hidup Rama dapat mencintai Niel dalam rasa syukur yang teramat dalam karena tuhan telah mengirim Neil sebagai perempuan yang ia cintai. tidak hanya hari ini tapi besok dan seterusnya sampai maut memisahkan. Dan itu berkat SENJA...BULAN....DAN
MATAHARI.
"Bagi senja Bulan adalah dunianya. sedang Bulan malah sebaliknya, menginginkan Matahari sebagai dunianya. tapi bagaimana dengan Matahari yang terjebak dengan rasa bersalahnya sendiri. ia menjadi penghancur dalam persahabatan mereka. menjadi penyebab Senja dan Bulan terluka. Matahari memang mencintai Bulan namun ia lebih mencintai persahabatan mereka. sebab itulah matahari memilih Cahaya sebagai pengalihan cintanya dari Bulan. andai saja cinta itu tidak pernah ada mungkin senja bulan dan matahari masih tetap menjadi sahabat yang saling menyayangi tanpa ada cinta di antaranya.
-SELESAI-